Berita Terkini

Kapolda Papua: Kita Sepakat Jaga Kedamaian Pilkada Di Papua

Merauke, kpu.go.id - Sebagai salah satu unsur keamanan di Indonesia, Kepolisian mempunyai tugas berat dalam menjaga kedamaian pelaksanaan pilkada di Indonesia. Begitu juga dengan kedamaian tanah Papua, Kapolda Papua Brigjen Paulus Waterwap juga berharap proses pelaksanaan tahapan kampanye pilkada 2015 dapat berjalan lancar dan damai.

"Kita semua adalah anak bangsa, kita sepakat hadir di titik nol perbatasan RI-PNG ini pertanda kita juga bersepakat untuk menjaga kedamaian pilkada di tanah Papua. Kita jaga juga keutuhan negara ini, dari Aceh sampai tanah Papua. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa mengisi dan melanjutkan kemerdekaan dengan penuh semangat dan optimisme," ujar Paulus dihadapan peserta deklarasi kampanye pilkada damai, Kamis (27/8) di Distrik Sota, Merauke, Papua.

Kapolda Papua pertama yang juga putra asli Papua tersebut mengingatkan kepada para calon pemimpin bahwa masih banyak masyarakat di tanah Papua membutuhkan bantuan. Pemimpin itu harus bisa membuat masyarakat Papua disejajarkan diri dengan masyarakat lainnya di Indonesia. 42 paslon bupati dan wakil bupati ini harus mempunyai tekad dan komitmen yang sama, yaitu menjaga persatuan dan kesatuan, serta keamanan dan ketertiban kampanye pilkada. Paulus juga menegaskan bahwa semua harus siap dipilih dan siap untuk tidak dipilih, bukan siap menang dan siap kalah, karena ini pilihan masyarakat semua.

"Sebagai unsur keamanan Papua, Polda telah memantau potensi kerawanan dalam kampanye pilkada. Antara lain, adanya black campaign, money politics, kampanye diluar jadwal, anak dibawah umur, keterlibatan PNS atau instansi pemerintah, penggunaan fasilitas negara, bentrok massa, kecelakaan lalu lintas, dan tindakan pidana lainnya. Kami menyerukan himbauan kepada seluruh jajaran penyelenggara pilkada, TNI-Polri, dan stakeholder lainnya, untuk menciptakan pilkada yang aman, damai, dan berintegritas," tegas Paulus yang dilantik menjadi Kapolda Papua sejak 31 Juli 2015 yang lalu.

Tidak hanya situasi yang aman, tertib dan damai, menurut Paulus, tetapi juga berintegritas, yaitu integritas penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu harus dijaga. Kemudian integritas moral masyarakat papua juga harus dijaga baik-baik untuk mendapatkan pemimpin yang baik pula. Semua harus bekerja bersama-sama menjawab harapan-harapan itu dengan penuh tanggungjawab. Deklarasi kampanye damai ini diharapkan bisa juga menjadi langkah awal pilkada yang damai di tanah Papua.

Sementara itu dari unsur pengawasan pilkada, Ketua Bawaslu Provinsi Papua Robert Y. Horik menjelaskan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di 11 kabupaten se-Papua telah siap untuk mengawasi tahapan-tahapan pilkada. Pengawasan itu termasuk bagi pasangan calon yang merasa dirugikan dan akan melakukan gugatan. Panwaslu juga siap mengawasi tahapan kampanye, mulai dari hari ini hingga 5 Desember 2015, pada saat hari tenang, dan pada hari pelaksanaan pemungutan suara.

"Hal penting yang harus kita pegang, yaitu pertama, komitmen kita semua bahwa pilkada di papua ini adalah pilkada damai, kedua, integritas bagi seluruh penyelenggara untuk menjunjung tinggi integritas, tidak bisa diganggu dan terkontaminasi, baik oleh penyelenggara KPU dan Panwaslu, juga kepada para kandidat, dan ketiga, soliditas kita semua," ujar Robert.

Deklarasi ini mengharapkan seluruh peserta pilkada dan massa pendukung dapat berkampanye sesuai aturan dan norma-norma yang berlaku. Deklarasi ini juga menuangkan komitmen untuk saling menghormati antara sesama calon bupati dan wakil bupati, tidak ada tindakan provokasi atau tindakan yang mencederai proses pilkada yang demokratis di Papua. (arf/red. )

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,459 kali